Thursday 27 November 2014

London - The Mistaken Daniel Radcliffe

Sejak pertama kali datang ke UK, ini ketiga kalinya saya ke London, ke Ibukota.
Kalau diingat-ingat lagi, setahun yang lalu saya pernah mengajukan proposal ke kampus, minta bantuan dana untuk bisa attend dan participate di event LIMUN ( London Internasional Model of United Nations), jadi inget lagi usahanya bareng temen-temen, gimana di tolak dari pihak kampus dan tidak disetujui dengan alasan sudah ada kandidat lain yang berangkat. Yes, time flies. Dan sekarang saya sudah tiga kali main ke London. Memang hanya Tuhan yang paling tahu kapan dan apa yang terbaik untuk umatnya :)

Saya sampai di Victoria Coach Station sekitar pukul 09.40. Perjalanan dari Leicester ke London ditempuh kurang lebih 3 jam kalau naik bus, tapi kalau naik kereta cuma butuh waktu satu jam.  Saya pilih naik bus berangkatnya karena cheaper hehehe. Hari itu saya janjian bertemu mba gina untuk ke Irlandia visa office untuk mengambil paspor kami. Kami berdua berencana pergi ke Irlandia ketika winter break.

Dan hari itu, mas momo dari Durham, ketua pra-pk (program kepemimpinan) batch 12 LPDP, ikutan bareng kita mau jalan-jalan di London. Jadilah hari itu kita keliling London.
Oh, ya kenalan dulu, mas Momo ambil program PhD jurusan Islamic Economy di Durham University, sedangkan mba Gina ambil program PhD jurusan Chemical Engineering di University of Birmingham. Mereka berdua umurnya cuma setahun di atas saya tapi sudah ambil PhD. Hebat kan?

Tujuan pertama kami ke Buckingham Palace, melihat changing guard di Istana ratu Elizabeth. Namun, sayangnya ketika udah sampe sana, pas banget sama berakhirnya pergantian penjaga, jadi ya sudah akhirnya kita foto-foto ria, ketawa-ketawa karena Mas Momo teriak-teriak panggil penjaga istana dengan santainya "Woi, mas!! Gak capek apa berdiri terus?" . Kandidat PhD loh ya, ingat, dia kandidat PhD hahaha.

Selfie : Three of us in front of Buckingham Palace 

After several minutes, we decided to leave and eat something. Tapi sebelum makan, kami sempatkan mampir ke Trafalgar Square dan House of Parliament alias Big Ben.



House of Parliament a.k.a Big Ben


Tujuan kita berikutnya adalah Leicester Square. Kenapa Leicester Square? Karena disana ada Warung Padang London a.k.a East West Oriental, kita udah pengen banget makan nasi padang, udah ngidam-ngidam. Dengan harga 5 pound per porsi, atau 8 pound per porsi dengan 3 macam lauk, rasanya bahagia banget. Ditambah 2 pound untuk es teh manis nya. Alhamdulillaaah...
Setelah perut kenyang, perjalanan kami lanjutkan dengan naik tube/underground menuju Irlandia visa office, urusan beres, kami sempatkan mampir di Piccadily Circus, tempat syuting Sherlock.



Piccadily Circus 

Dari Piccadily Circus, kami pun memutuskan untuk jalan-jalan balik ke china town di dekat Leicester Square. Aku dan mba gina rindu minum bubble tea, hahaha,  jadilah kita mampir beli bubble tea di Chatime china town. Sambil berjalan kaki dan ngobrol santai, tiba-tiba mas momo bilang ada Paul Mc Cartney, pentolan The Beatles. Kita jadi heboh, tapi sayangnya dia sudah masuk mobil, jadi nggak bisa selfie.
Setelah muter-muter China Town, kami memutuskan pergi ke Winter Wonderland, event christmas tahunan di Hyde Park. Semacam pasar malam, jual segala macam makanan mulai dari hog roast (babi panggang) sampai crepes dan waffel. Juga ada berbagai macam permainan semacam roller coaster, ferris wheel, dart gambling. memanah, semuanya komplit. This place was incredibly beautiful and romantic. Musik mengalun, cahaya lampu berpendar-pendar, Kami memutuskan untuk naik ferris wheel, karena pengen lihat london dari atas.
Then suddenly, I remember all the people I love, thousand miles away from London. You know, the saddest part of travelling is not being able to share your happiness with the people you loved.. Ah, jadi mellow.

Winter Wonderland, Hyde Park, London

Setelah ber-mellow mellow ria dan ngobrol sana sini, we decided to go to back to  railway station. Kebetulan sedang rush hour, jadi stasiun tube terdekat, yaitu knightsbridge. sedang penuh sesak. Di tengah-tengah antrian, tiba-tiba mas Momo nyeletuk,

M : "Eh, itu Daniel Radcliffe bukan sih?"
A&G :"Hah? mana? mana?"
M : "Itu tuh di depan"
A : "Hahh bukan ahhh masa Daniel Radcliffee naik tube!"
M: "Eh serius, coba fotoin gw deh cepet"
A : "Udah udah niih.. ah bukann ah itu bukan Dan"
M : "Ah iya itu Daniel Radcliffee, disni biasa kali artis naik tube. tuh kan dia pergi dia"
G: "Aduh gimana itu beneran Dan bukan? aduhh ya ampunnn susulin keluar yukk"
A : "aduuhh iya bukan yaa aduh ya ampunnn"
M : "yaudah yok cepet-cepet kita keluar"
*lari keluar dari antrian cepet-cepet keluar tube demi mengejar Daniel*

A : "Tuh si Dan masih disitu tuh, tuhhh"
G : "Please moo tanyain dia Dan bukan, aduhhh moo please"
M : "Iya deh"


M : "Hi, sorry you look like Dan Radcliffe"
Dan Rad KW2 : "Yes, I am Daniel Radcliffe"
G : "I'm your biggest fan!!!"
A : "We are coming from Indonesia"
M : "Can you take picture with us?"
Dan Rad KW2 : "yes sure"

*picture* *picture*

Udah excited banget, seperti too good to be true. Badan udah panas dingin gak karuan. Seneng campur ragu-ragu yg besar banget, Is this for real?? Deep down I know it is not him!!! Dan ternyata itu memang bukan dia, setelah ngebanding-bandingin antara foto di google dan mukanya di foto yang bareng kita. Bukan. Itu bukan Abang Daniel. 


With the fictitious Dan Rad!! HAHAHAHA

Yeah, that was epic. Mungkin kita sudah terlalu lelah seharian, jadi agak rabun senja. Sampai sekarang masih nggak habis pikir, kenapa kita bisa sampe salah ngeliat gitu. Atau mungkin itu emang Harry Potter yang lagi nyamar pake ramuan Polyjuice.
Sampai sekarang saya masih bisa ketawa terbahak-bahak kalo inget insiden ini. Sampai sekarang pun saya nulis ini, masih bisa ketawa ngakak, Sungguh, hari yang indah ditutup dengan tawa yang lepas.

Buat saya London akan selalu jadi tempat yang luar biasa. Tempat yang magical. Tempat bertemunya segala kebudayaan. Tempat yang romantis, indah dan overwhelming di satu waktu. Tempat dimana saya nggak akan pernah ragu untuk selalu kembali. See you again next time, London!

There is a saying :
"When a man is tired of London, He is tired of Life"







Wednesday 18 June 2014

First Post : Penerima Beasiswa LPDP

Inggris. England. United Kingdom


pic taken from : thetravelistablog.wordpress.com

Semuanya berawal dari mimpi.
Sejak kecil saya selalu ingin pergi mengunjungi negara Inggris, kuliah di Inggris. Negara dimana saya bisa bertemu Harry Potter di Hogwarts dan menikmati secangkir teh di Baker Street bersama Sherlock Holmes, naik london eye atau hanya sekedar duduk di tepi sungai thames.
Lama kelamaan mimpi saya ini jadi target dalam hidup saya. Sebuah achievement. Saya harus bisa kuliah S2 di Inggris dengan beasiswa. Mulailah saya jadi scholarship hunter. Sejak awal masuk kuliah S1 saya mulai browsing apa aja syarat-syarat untuk kuliah master di Universitas top di Inggris. Ada desiran di hati saya setiap kali saya mendengar kata "Inggris" hehehe lebay ya? tapi itu yang saya rasakan. Sebuah keinginan besar yang harus terwujud. Saya mulai cari tau beasiswa apa saja yang meng-cover full tuition fee, full living costs, dan tentunya tiket pesawat pulang pergi. Saya bikin list universitas mana saja yang ingin saya coba apply. dan bikin target berapa skor IELTS saya pada tahun 2013. 

Alhamdulillah,  kesempatan besar itu datang. Ada beasiswa dari pemerintah, dikelola oleh Kementrian Keuangan yang bernama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan alias LPDP. Beasiswa LPDP ini ditujukan untuk semua WNI, maksimal berusia 35 tahun untuk program magister dan 40 tahun untuk program doktor. Terserah mau pilih kuliah di dalam negeri atau luar negeri, dengan catatan semua persyaratan telah terpenuhi. Untuk syarat detailnya silahkan bisa dilihat di website LPDP hehe jangan malas baca ya :D. Hebatnya lagi, tidak ada kuota berapa jumlah orang yang akan diterima. Asalkan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan LPDP, dan Universitas yang kita tuju ada pada list LPDP, bisa dipastikan kita akan bisa mendapatkan beasiswanya. Setahu saya, target mereka tahun ini adalah 2000 mahasiswa Indonesia yang akan dibiayai kuliahnya baik di dalam maupun di luar negeri. Luar biasa kan? Untuk negara berkembang seperti Indonesia, program ini bisa dibilang revolusioner. Dari mana dananya?? pasti banyak yang penasaran. Dana beasiswa LPDP didapatkan dari dana abadi pendidikan sebesar 16,7 T dari kemendikbud. Dana ini diinvestasikan sehingga selalu bertambah setiap tahunnya untuk membiayai mahasiswa Indonesia menuntut ilmu di seluruh penjuru dunia.

Pada tahun ini, seleksi dilakukan 4 kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Sementara anda semua bisa melakukan pendaftaran kapan saja sepanjang tahun. Tahapan seleksi yang harus dilalui yaitu seleksi administrasi, seleksi wawancara dan LGD (Leaderless Group Discussion), dan Program Kepemimpinan (PK). Saya mengikuti seleksi periode Maret 2014. Submit aplikasi bulan Februari 2014, pengumuman hasil seleksi administrasi 8 April 2014, seleksi wawancara dan LGD  di Surabaya 15-16 April, dan pengumuman hasil seleksi wawancara tanggal 2 Mei 2014.
Jadi rentang waktunya sekitar 3 bulan sejak saya submit aplikasi. Rentang waktu ini bisa berbeda-beda masing-masing orang. 
Oh ya, saya mendapatkan jadwal PK (Program Kepemimpinan) angkatan 12 pertengahan Mei lalu pada tanggal 11-17 Mei 2014. Disitu saya mendapatkan ilmu baru, bertemu tokoh yang menginspirasi, serta saudara-saudara baru yang semuanya luar biasa, bangga sekali bisa bertemu dengan mereka semua. Bertemu dengan para pemimpin muda yang punya cita-cita yang sama : memperbaiki Indonesia ke arah yang lebih baik :) 

Alhamdulillah, tidak berhenti saya mengucap syukur, gratitude. Untuk semua kesempatan yang telah diberikan oleh-Nya kepada saya. Sekarang saya sudah menjadi official awardee dan Insya Allah saya akan kuliah di University of Leicester, Inggris bulan September nanti. Mimpi saya akan menjadi nyata dalam hitungan bulan, menginjakkan kaki di negara Ratu Elizabeth, di negara harry potter, dan mungkin nanti saya akan mampir ke Baker Street mau nge-teh bareng Sherlock Holmes hehehe. 

You will when you believe.